penyu2 cinta

selamat datang di blog ini

bagi anda pengunjung blog ini, harap maklum karena saya baru mulai blogging dan sebetulnya saya masih sangat jauh dari yang namanaya pemahaman html.....kalo ada pengunjung yang mw ngajarin y sukur...kl ga y gpp...silakan hubungi aq di sini
sekian dan terimakasih

Senin, 28 Juni 2010

LOMBA PENULISAN ARTIKEL TENTANG KEPUSTAKAWANAN INDONESIA TAHUN 2010

Keberadaan masyarakat merupakan modal dasar dalam pembangunan. Keberhasilan pembangunan dipengaruhi faktor partisipasi masyarakat. Apabila pemerintah mampu mendayagunakan masyarakat, maka masyarakat menjadi potensi besar yang bermanfaat dalam pembangunan. Sebaliknya, bila potensi tersebut tidak dapat dimanfaatkan, justru akan menjadi beban. Begitu pula dalam pembangunan bidang perpustakaan di Indonesia. 

Pembangunan bidang perpustakaan membutuhkan partisipasi masyarakat. Saat ini, bukan lagi saatnya masyarakat hanya diposisikan sebagai objek layanan perpustakaan. Masyarakat juga harus bertindak sebagai aktor yang memiliki peran penting dalam pengembangan perpustakaan. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan perpustakaan dapat diwujudkan dalam bentuk materi, saran yang bersifat konstruktif serta berperan aktif dalam mendirikan perpustakaan desa atau perpustakaan lembaga keagamaan, seperti perpustakaan masjid dan gereja. Kesemuanya itu adalah bentuk pembangunan bidang perpustakaan dengan metode bottom-up yang berbasiskan masyarakat.

Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 43 mengamanatkan perlunya peran serta masyarakat dalam pembangunan bidang perpustakaan. Pasal tersebut menyebutkan bahwa masyarakat berperan serta dalam pembentukan, penyelenggaraan, pengelolaan, pengembangan dan pengawasan perpustakaan. Undang-undang tersebut memberi dasar hukum bagi keterlibatan masyarakat dalam pembangunan perpustakaan di Indonesia.

Perpustakaan Nasional RI sebagai lembaga pemerintah yang bertugas membantu Presiden dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan di bidang perpustakaan, berupaya mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam pembangunan perpustakaan di Indonesia. Untuk itu, Perpustakaan Nasional RI menyelenggarakan Lomba Penulisan Artikel tentang Kepustakawanan Indonesia Tahun 2010 (LPAKI 2010). LPAKI 2010 bertujuan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan berkontribusi dalam pembangunan perpustakaan di Indonesia. Partisipasi dan kontribusi masyarakat melalui lomba ini dapat berupa ide pengembangan perpustakaan di Indonesia, inovasi baru di bidang perpustakaan, maupun pengalaman atau best practice dalam penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan berbasiskan masyarakat. Kami mengundang seluruh masyarakat untuk berpartisipasi mengikuti lomba ini dan mengirimkan naskahnya sesuai jadwal yang ditetapkan. 

II. TEMA LPAKI 2010

Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Perpustakaan sebagai Wahana Pendidikan Sepanjang Hayat.

III. PILIHAN TOPIK

Panitia menyediakan beberapa topik tulisan untuk dikembangan. Topik diberikan sebagai pedoman bagi peserta dalam mengembangkan tulisan dan tidak dimaksudkan sebagai judul tulisan. Berikut topik yang dapat dipilih:
1. Pemanfaatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk Pengembangan Perpustakaan;
2. Kebutuhan Informasi dalam Menentukan Arah Pengembangan Perpustakaan
3. Pemberdayaan Masyarakat untuk Membangun Perpustakaan 

IV. PERSYARATAN PESERTA LPAKI 2010

1. Peserta lomba adalah masyarakat umum;
2. Melampirkan fotokopi KTP/SIM/Kartu Mahasiswa atau identitas lain dan daftar riwayat hidup;

3. Peserta lomba dapat mengirim lebih dari satu artikel dengan judul berbeda;
4. Isi artikel harus relevan dengan tema lomba dan topik penulisan;
5. Artikel harus asli, bukan terjemahan dan belum pernah dipublikasikan di media apa pun serta tidak sedang dilombakan;
6. Bentuk tulisan ilmiah popular, ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar;
7. Artikel ditulis dalam format MS Word sepanjang 8-14 halaman (10.000-15.000 karakter), ukuran kertas A4, spasi 1.5, jenis huruf Times New Roman, ukuran huruf 12, rata kiri (align text to the left);
8. Artikel dikirim melalui email, disertai identitas pribadi (termasuk nomor telepon yang mudah dihubungi), ke alamat: 

luthfiati@pnri.go.id dan
cc. lpaki_2010@yahoo.com dan luthfiatimakarim@ymail.com
Subject: Naskah (nama peserta) LPAKI 2010

9. Artikel harus sudah diterima Panitia selambat-lambatnya hari Selasa, 31 Agustus 2010 (tanggal kirim email);
10. Panitia tidak melayani surat-menyurat;
11. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat;
12. Artikel pemenang menjadi milik Perpustakaan Nasional RI;
13. Artikel pemenang akan dimuat di majalah Visi Pustaka serta dimasukkan ke dalam web resmi Perpustakaan Nasional RI www.pnri.go.id;
14. Pemenang lomba akan diumumkan di web pnri www.pnri.go.id pada pekan ke-2 atau ke-3 Oktober 2010;
15. Jika di kemudian hari pemenang diketahui melanggar UU Hak Cipta maka kemenangan peserta akan digugurkan dan peserta wajib mengembalikan hadiah kepada Panitia.

V. KRITERIA PENILAIAN

1. Keaslian ide;
2. Pemahaman terhadap tema dan topik;
3. Kekayaan informasi;
4. Ketepatan menganalisis atau menafsirkan permasalahan;
5. Kekuatan data, fakta dan argumentasi dengan menyebutkan sumber rujukan yang jelas;
6. Bahasa yang digunakan baik dan benar namun tetap komunikatif dan mudah dipahami.

VI. HADIAH PEMENANG

Juara 1: Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara 2: Rp. 4.000.000,- (Empat juta rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara 3: Rp. 3.000.000,- (Tiga juta rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara Harapan 1: Rp.2.000.000, (Dua juta rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara Harapan 2: Rp.1.500.000,- (Satu juta lima ratus ribu rupiah) dan piagam penghargaan;
Juara Harapan 3: Rp.1.000.000,- (Satu juta rupiah) dan piagam penghargaan.

Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam IPTEK dan IPTAK

A. Bahasa Indonesia dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk kepentingan nasional kita. Bahasa adalah kunci untuk membuka khasanah pengetahuan. Dalam buku ilmu pengetahuan terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi dari berbagai disiplin ilmu. Dengan bahasalah, kita dapat menguasai ilmu tersebut.

Seperti kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan di Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan di negara-negara maju seperti Negara-negara di Eropa dan Amerika. Perkembangan bahasa Inggris seimbang dengan ilmu pengetahuannya. Hal tersebut karena buku-buku yang dipergunakan untuk memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi berbahasa Inggris. Keadaan tersebut tidak sebaik pada bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia selalu ketinggalan, perkembangannya tak selaju perkembangan budaya bangsanya. Oleh sebab itu, walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat persatuan tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan.

Upaya apa yang harus kita lakukan untuk menjawab tantangan tersebut. Pertama kita harus membiasakan sikap ilmiah dengan cara melengkapi buku-buku ilmiah sebagai salah satu syarat. Menurut Halim (dalam Bakry, 1981:179) kesalahan tersebut bukan karena ketidakmampuan bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu pengetahuan, tetapi karena kekurangan bahasa Indonesia dalam hal peristilahan ilmu pengetahuan dan teknologi.  Sekarang ini Pusat Bahasa masih memberlakukan upaya untuk menciptakan istilah-istilah baru untuk bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Usaha lain yang harus dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan cara harus menerjemahkan semua buku ilmu pengetahuan di dunia ini ke dalam bahasa Indonesia. Dengan adanya informasi ilmiah pengetahuan yang berarti meningkatkan mutu bahasa Indonesia sebagai bahasa Ilmiah.

B. Bahasa Indonesia dalam Kegiatan Keagamaan

Bahasa Indonesia banyak dipergunakan dalam aktivitas keagamaan sebagai alat/sarana komunikasi untuk menginformasikan pesan-pesan keagamaan kepada masyarakat. Hal tersebut sudah terjadi sejak negara maritim Sriwijaya yang beribu kota di Sumatra pernah menjadi pusat pengajian dan penyiaran agama Budha.

Begitu pula dengan agama Islam ketika masuk ke wilayah Asia Tenggara. Bahasa Melayu ikut memegang peranan penting untuk penyebarannya agama ke daerah-daerah yang jauh. Demikian pula dengan bangsa Portugis, bangsa Eropa yang pertama kali datang ke Indonesia, dalam usaha perdagangan dan misinya menyebarkan agama di Kepulauan Maluku, juga menggunakan bahasa Melayu bukan bahasa Portugis dan bukan pula bahasa setempat sebagai bahasa pengantar.

Bahasa Indonesia dapat disebutkan kegiatan keagamaan yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi juga sudah ada sejak lama sekali. Adanya mantra-mantra yang sampai sekarang menunjukkan bukti kegiatan itu. Para ahli berpendapat bahwa mantra-mantra itu sudah ada sejak sebelum agama Islam datang ke Indonesia, bahkan sebelum agama Hindu dan Budha. Mantra-mantra itu diajarkan oleh guru kepada murid, oleh generasi yang satu kepada generasi berikutnya. Semua itu masih serba lisan sebab pada saat itu tulisan belum dikenal. Ini membuktikan bahwa saat itu bahasa Indonesia dipakai sebagai sarana komunikasi keagamaan.

UT OPTIMALKAN KULIAH ONLINE

Pondok Cabe, Tangsel, 22/6/2010 (Kominfo Newsroom)  – Universitas Terbuka (UT) terus mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tidak hanya melalui jaringan yang dapat diakses melalui komputer, tetapi juga melalui handphone dengan teknologi WAP (wireless application protocol).
BERBINCANG - Direktur Utama PT Telkom Indonesia yang juga Ketua Dewan Penyantun Universitas Terbuka (UT) Rinaldi Firmansyah (kiri), Rektor UT Prof Ir Tian Belawati, MEd, PhD (tengah) sedang berbincang di sela-sela acara Wisuda UT Tahun 2010 di Kampus UT di Pondok Cabe, Tangsel, Selasa (22/6). Foto Astra Desita."Dengan begitu, mahasiswa dapat belajar kapan saja dan dapat mengakses semua bahan ajar secara mudah. UT berharap dengan teknologi tersebut para mahasiswa lebih dimudahkan dalam belajar,” kata Rektor UT Prof Ir Tian Belawati, MEd, PhD di sela-sela pelaksanaan Wisuda Periode II Tahap I Tahun 2010 di Balai Sidang UTCC UT di Pondok Cabe, Selasa (22/6).
            Menurut Tian, hingga saat ini UT telah mengembangkan ratusan bahan ajar suplemen berbasis TIK, baik yang dikemas sebagai program radio, televisi, video interaktif maupun jaringan web-suplemen, bahkan WAP yang dapat diakses melalui handphone (telepon seluler).
Bahan ajar suplemen tersebut, katanya, dikembangkan dengan tujuan untuk membantu memperkuat pemahaman mahasiswa sekaligus menambah wawasan berkaitan dengan materi mata kuliah.
“Selain untuk pengembangan bahan ajar, UT juga memanfaatkan TIK dalam penyediaan layanan bantuan belajar dan pengelolaan. UT tidak hanya melayani bantuan belajar mahasiswa dalam bentuk tutorial tatap muka, tapi juga dalam bentuk tutorial online,” jelas Tian.
Ia menambahkan, selain itu, UT juga menyediakan berbagai fasilitas online lainnya, seperti layanan perpustakaan digital, pemesanan bahan belajar melalui took buku online atau e-bookstore dan ujian online di beberapa Unit Pelaksana Belajar Jarak Jauh (UPBJJ).
Menurut Prof Tian, saat ini UT dan PT Telkom akan meningkatkan konten atau bahan ajar dalam personel computer (PC) yang ada di internet atau di Desa Internet dengan bahan ajar yang lebih lengkap.
“Saya berharap dengan konten yang sudah diinstal di PC tersebut, mahasiswa dapat mengakses bahan ajar secara mudah dan cepat. Dengan begitu, mahasiswa UT akan lebih familiar dengan pembelajaran secara online dan offline. Mereka juga dapat berkomunikasi dengan mahasiswa lain melalui jaringan ini,” ujar Tian.
Rektor UT menegaskan bahwa UT mengembangkan dan melaksanakan tutorial online untuk membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi mata kuliah, selain memberikan kesempatan kepada mahasiswa bersosialisasi dengan mahasiswa lain dan dosen.
Melalui tutorial online, kata dia, mahasiswa dapat melakukan diskusi online. Dengan berperan aktif dalam diskusi online, secara tidak langsung UT sudah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi yang bertanggungjawab dan profesional. (T.Ad/ysoel)

Senin, 21 Juni 2010

foto x.gua

X.Gua 20 Juni 2010

akhirnya terlaksana acara refreshing yang selama ini ditunggu...walupun gagal ke cilacap...
namun kaligua menjadi alternatif objek wisata kedua...
berikut adalah foto2 bersama d2 perpus....